Musim kemarau tahun 2011 masih juga belum berakhir, kekeringan sawah masih saja menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Upaya petani agar panen tahun ini tidak gagal panen sudah banyak dilakukan.
Selama ini petani mengandalkan pengairan dari saluran irigasi, tetapi sudah beberapa bulan ini air irigasi tidak sampai di Piyungan. Beberapa sebab irigasi tersendat antara lain pendangkalan sungai, perbaikan saluran irigasi, areal pertanian jauh dari pusat irigasi sehingga air banyak yang terserap atau hilang dalam perjalanan.
jadwal pemakaian pompa air yang sangat padat |
Disamping itu lahan pertanian di Piyungan sebagian besar berupa pasir, sehingga tanah mudah sekali kering, air mudah terserap dan mudah menguap, sehingga kebutuhan air menjadi lebih banyak dibandingkan dengan lahan yang berupa tanah lincat.
tim siap berangkat |
alat suntik harus diangkut dengan motor roda tiga |
"Petani harus memesan alat pompa paling tidak satu minggu sebelum pemakaian", kata Sarjono salah satu staff Rumpin 'Pijoengan'.
Sementara itu pemakaian pompa untuk pengairan juga harus diimbangi dengan sumur yang ada di sawah-sawah. Dengan kondisi kemarau yang panjang banyak sumur yang debet airnya menyusut tajam, sehingga air tidak mampu lagi diambil dengan menggunakan pompa air. Dengan kondisi tersebut, perlu pembuatan sumur baru atau perbaikan sumur melalui suntik atau pengeboran.
Di musim kemarau ini Rumah Pintar bersama-sama petani di lingkungan Srimartani telah berhasil membuat tiga sumur, dan melakukan penyuntikan di beberapa sumur... Air lancar, petani senang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar