Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Minggu, 20 Desember 2009

Jogja Belum Hujan...... Badai Lorence menyusul


Ilustrasi. (Foto : Ivan Aditya)

Kendati telah beberapa kali Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meramalkan awal bulan Desember ini wilayah DIY akan diguyur hujan, namun dalam kenyataannya hingga kini hujan tak kunjung turun juga. 

Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Toni Agus Wijaya, tidak menentunya cuaca ini karena dipengaruhi banyak faktor.

“Kondisi cuaca itu sangat dinamis. Banyak faktor yang mempengaruhi sehingga prediksi kadang tidak tepat. Kita sudah memprediksi, namun karena ada faktor lain, maka itu bisa dimungkinkan berubah,”

Beberapa faktor tersebut, dikatakan Toni, seperti beberapa waktu lalu dengan munculnya badai Nida di Philipina serta Elnino di Pacifik. Jika saat terjadinya badai Nida, awan yang seharusnya berada di DIY justru tertarik ke utara. 

Sedangkan saat terjadinya Elnino di Pacifik, awan yang ada di sekitar DIY juga tertarik ke samudra tersebut yang memiliki tekanan udara lebih rendah.

“Fenomena tersebut yang tidak bisa kita pastikan. Kedua fenomena tersebut sekarang telah melemah, sekarang yang muncul justru adanya badai tropis Laurence yang berada di Darwin, Australia,” tambahnya.

Dikatakannya, adanya badai ini justru menguntungkan wilayah DIY. Badai tropis Laurence ini malah akan membawa awan yang berada di utara pulau Jawa, mendekat ke arah Darwin. Ini artinya, wilayah DIY akan dilalui awan tersebut.

“Saat ini awan berada di wilayah Makassar, Kupang. Semarang sudah mulai hujan, diperkirakan DIY sebentar lagi akan hujan, kalau tidak Jumat (18/12) atau Sabtu (19/12), DIY sudah mulai hujan,” kata Toni.

Hujan ini, diperkirakan Toni, akan berlangsung lama dan setelah itu DIY akan memasuki musim hujan. 

Diperkirakan BMKG pula, hujan akan terjadi merata di propinsi ini, baik Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, Sleman dan Kulonprogo serta Gunungkidul. 

“Biasanya, hujan pertama akan berlangsung lama dan diiringi angin, namun anginnya tidak akan kencang,” pungkas Toni. tulisan ini disarikan dari KR Jogja.

Selamat Jalan Pak Jono............... Semoga Bapak Lebih Bahagia..

Hari Sabtu tanggal 19 Desember 2009 salah satu Operator Traktor (bajak sawah) rumah pintar "Pijoengan" Piyungan, Bantul, Jogja, merupakan hari terakhir di dunia bagi bapak yang bernama Bapak Jono.

Sudah tiga bulan ini beliau merasakan mual-mual. setelah sempat mondok di Rumah Sakit Sarjito. Kamis bapak Jono merasakan sakit kembali, dan dibawa ke rumah sakit kembali, tetapi ternyata nyawanya tidak tertolong, dan dinyatakan telah meninggal...

Rumah Pintar "Pijoengan" Bantul...... Baznas.......SIKIB.  dan segenap Rumah Pintar Indonesia mengucapkan bela sungkawa yang sebesar-besarnya, kehidupan yang abadi telah menunggu. Semoga Kebahagiaan selalu menyertai Pak Jono.... amin

Rabu, 16 Desember 2009

TAHUN BARU 1 Muharam 1432

Tahun 2009 atau 1431 H Tahun Baru Islam atau tahun baru hijriah dan tahun baru masehi datangnya hampir bersamaan.

Tahun baru hijriah merupakan perhitungan tahun berdasarkan peredaran bulan.Tahun Baru Islam yang ditandai dengan hijrahnya Rasulullah SAW dari kota Mekkah yang banyak didiami kaum Quraish ke kota Madinah.

Kaum Quraish di kota Mekkah pada saat itu sangat menentang ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW yaitu Islam. Penentangan keras yang dilakukan oleh kaum Quraish yang cenderung menggunakan kekerasan membuat Rasulullah SAW mengambil keputusan untuk hijarah ke kota Madinah dimana penduduk Madinah lebih toleran terhadap kehadiran Rasulullah SAW dan ajaran Islam.

Di kota Madinah inilah Rasulullah melakukan syiar Islam dan berkembang dengan pesatnya (yang nantinya Madinah menjadi pusat kegiatan Islam di tanah Arab).

Sabtu, 05 Desember 2009

Pelapukan karena cuaca



Batu-batu di permukaan bumi hancur oleh proses pelapukan yang diakibatkan oleh cuaca. Sungai, gletser, laut, atau angin membawa pecahan-pecahan batu tersebut dalam suatu proses yang disebut erosi.

Secara mekanik dan fisik, cuaca terjadi terutama apabila batuan menjadi panas di siang hari kemudiaan mendingin di malam hari, sehingga batu itu retak dan remuk (mudah hancur karena membeku). Secara kimiawi, pelapukan karena cuaca terjadi apabila batu termakan oleh zat- zat kimia, misalnya asam dalam air.

Cuaca dan erosi mengubah bentuk daratan tergantung pada iklim dan jenis batu. Batu-batu yang lunak seperti batu lumpur atau shale, lebih mudah hancur daripada batu-batu yang keras, seperti granit. Batu-batu yang memiliki lapisan dan rongga-rongga alami mengalami pelapukan yang lebih cepat daripada batu-batu besar yg padat.

Kecepatan batu untuk pecah tergantung sebagian pada iklim. Iklim tropis yang panas dan lembab akan mempercepat pelapukan cuaca secara kimia, sementara iklim lembab yang dingin cocok untuk penghancuran batuan karena cuaca dingin membeku. Cuaca badai, misalnya hujan lebat, banjir dan angin berkekuatan badai dapat mengubah bentang alam dalam waktu harian daripada tahunan.

( Artikel ini disarikan dari "Batuan, Mineral, dan Fosil" karangan Barbara Taylor. koleksi perpustakaan rumah pintar "Pijoengan" Bantul, Jogja "

Kamis, 03 Desember 2009

RUMAH PINTAR MENCIPTAKAN TUKANG BUR SUMUR BARU


Program awal rumah pintar untuk mendukung pertanian dengan membuat dua sumur. karena biaya yang relatif mahal (1500 000 rupaih) untuk pembuatan satu sumur, maka untuk tahap awal ini rumah pintar membuat satu sumur, dan memperbaiki debet air dengan sumur bur.

Belajar dari pembuatan sumur bur dari tenaga profesional, mengingat banyaknya sumur yang harus disediakan di sawah-sawah supaya pengairan bisa lancar maka pengurus rumah pintar yakni Teguh waluyo beinisisatif untuk membuat alat sendiri.

Dari beberapa kali diuji coba alat bur buatan sendiri, akhirnya bisa digunakan sambil mempelajari kelemahan alat yang dibuat.

"Alhamdulillah sampai sekarang sudah ada 15 buah sumur yang berhasil di bur" kata Teguh (pengelola rumah Pintar) .
Dalam pembuatan bur sumur penelola sambil melatih warga yang ingin belajar membuat sumur bur. Sekarang sudah ada beberapa yang bisa membuat sumur bur sendiri tanpa didampingi pengelola.
Rabu tanggal 2 Desember 2009 merupakan praktek pembuatan sumur bur sepanjang 10 meter. ternyata berhasil memasukan 2 1/2 batang peralon.
Hasil pengeburan tersebut merupakan pengeburan terpanjang dalam pengeburan-pengeburan sumur selama ini.
Selamat kepada Mas Udin dan Mas Denan yang telah lulus melakukan pengeburan sumur.
Kedepan diharapkan dari keterampilan tersebut bisa digunakan untuk sarana bekerja sehingga bisa mendapatkan penghasilan dari pengeburan sumur yang dilakukan.(om te)