Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Minggu, 25 November 2012

Baca Cepat dengan sistem Iqra'

kumpul yuuuk.... berlatih membaca, agar tahu dunia
Sepulang dari sekolah, Fara (6 tahun) diantarkan oleh ibunya ke Rumpin Pijoengan. Masih berbaju seragam, dia berlatih membaca dengan mbak Anna atau tutor baca yang lain. Beberapa anak yang lain juga melakukan hal serupa. Sebagian besar dari peserta pelatihan adalah anak TK nol besar namun juga terdapat siswa SD kelas 1 atau 2 yang ingin memperlancar bacaan. 
Di rumah pintar, pelatihan dilakukan secara individual sehingga progress masing-masing anak dapat lebih terpantau. Kelas klasikal kdang dilakukan sebagai selingan dan untuk mengakrabkan antar peserta. Selain membaca latin, juga diberikan pelatihan membaca Iqra'. 


ssst... aku sudah bisa baca

Mbak Anna in action

juga berlatih membaca Iqra' dan Alquran

Sabtu, 10 November 2012

Farmingschool Rumah Pintar Baznas Pijoengan

Rumah Pintar Baznas:
Bertempat di belakang gedung rumah pintar ada lahan 2500 meter yang berupa lahan pertanian. Dari lahan tersebut 500 meter2 digunakan untuk permainan outdoor yang berupa ayunan, jembatan goyang, lingkaran hamster, jungkat-jungkit, dan kotak halang rintang.

Sampai saat ini lahan pertanian yang 2000 meter digunakan untuk lahan farming school. Farming school yang ditawarkan oleh rumah pintar berupa pelatihan tentang penanaman tanaman dengan berbasis ramah lingkungan.







Penyuluhan Produk unggulan Desa Srimartani

Hampir 50 persen penduduk Desa srimartani adalah termasuk kategori miskin, kemiskinan bukan dikarenakan penduduknya malas bekerja, tetapi penghasilan yang diterima masih dibawah UMR yang ditetapkan pemerintah sebesar 808 000 rupiah satu bulannya.

Penerimaan yang tidak mencapai umr ini dikarenakan mata pencaharian penduduk Desa Srimartani sebagian besar adalah tani gurem atau dan buruh petani.

Sedang lahan yang dimiliki rata-rata kurang dari 1000 meter, bahkan ada yang memiliki lahan hanya 300 meter. Dengan yang kondisi yang demikian untuk bisa memperoleh penghasilan yang melebihi UMR sangat tidak mungkin

Dengan kondisi yang demikian Rumah Pintar Baznas mencoba mengamati kemungkinan pengembangan ekonomi masyarakat dengan berbasis pemberdayaan

Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah petani mempunyai lahan yang sempit, kadang itupun buruh dari pemilik tanah yang mungkin juga adalah tetangganya. akan tetapi ada lahan yang terdapat di sekitar rumah belum digarap secara optimal

Langkah pertama  menindaklanji hasil pengamatan adalah mengadakan program sejengkal lahan Seluas Harapan, Program ini diharapkan lahan yang ada bisa digunaka untuk tanaman dalam media yang mudah didapat.

Dimasa yang akan datang berharap di desa srimartani banyak produk unggulan dan menjadi sentra pertanian organik atau pertanian ramah lingkungan

Minggu, 04 November 2012

Rumah Pintar Baznas menjadi Sentra Penjualan Cabe Kriting



Penggunaan sistem mulsa plastik di Desa Srimartani, Piyungan menujukkan peningkatan hasil yang signifikan, jumlah petani yang menggunakan mulsa pun meningkat.

Selama ini, pemasaran masih merupakan kendala bagi petani. Saat panen masih sedikit, hasil panen masih dapat tertampung di pasar lokal. Namun, begitu masuk waktu panen raya dan cabe hasil panen melimpah, pasar lokal tak mampu lagi menampungnya. Untuk itu petani harus menjualnya di pedagang besar yang lokasinya cukup jauh dan memerlukan tambahan ongkos transportasi. Kondisi ini tentusaja merugikan petani terlebih karena akses terhadap info harga yang kurang.

Melihat permasalahan kesulitan penjualan hasil panen tersebut,  Rumah Pintar Baznas  Pijoengan sebagai lembaga pemberdayaan masyarakat mencoba berkontribusi menyelesaikannya dengan menjadi sentra penjualan cabe bagi petani. Dengan lokasi yang lebih dekat dan harga yang mengikuti harga pasar nasional, keberadaan sentra ini sangat menguntungkan petani cabe.


Sentra ini memulai aktifitasnya di bulan September 2012 dan sampai sekarang lebih dari 15 petani telah memanfaatkannya.







Egrang, mainan Bambu untuk Keseimbangan

Egrang sudah dikenal sejak penjajahan belanda. mainan terbuat dari bambu ini sangat degemari dari masa ke masa. di era digital ini terutama diperkotaan dan pedesaan sudah jarang ditemui mainan yang bernama egrang.

Rumah Pintar Baznas sebagai lembaga edukasi bagi masyarakat, berusaha mengenalkan kembali mainan yang sudah lama tidak kelihatan ini. 

 
Tujuan memunculkan egrang sebagai wahana bermain di rumah pintar adalah untuk melestarikan permaianan tradisional yang sudah banyak ditinggalkan, kedua untuk melatih keterampilan dan keseimbangan tubuh. ketiga untuk melatih otak kanan dan kiri melalui gerak antara tangan dan kaki secara bergantian.  


Sabtu, 03 November 2012

Pelatihan Pembuatan Pupuk dan Pestisida Ramah Lingkungan

pemberian materi pembuatan pupuk
Minggu 4 Oktober 2012 ibu-ibu dari Dusun Daraman dan Kwasen mengikuti pelatihan pembuatan pupuk untuk tanaman dari bahan-bahan yang berasal dari sekitar rumah.

Program ini karena keprihatinan akan penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang berlebihan ditingkat petani. konsumen tiap hari disuguhi makanan dengan kandungan kimia serta pestidida yang sudah diatas ambang batas.

pengarahan sebelum pembuatan
Pelatihan ini melanjutkan program sebelumnya, yaitu program pemanfaatan lahan sekitar untuk tanaman sayur kebutuhan dapur, dan sehari-hari.

Program yang menjadi ikon rumah pintar "Sejengkal Lahan Seluas Harapan" ini diharapkan lahan-lahan yang ada di pekarangan bisa dimanfaatkan untuk ditanami sayuran, berdampingan dengan tanaman bunga dan tanaman hiasan lainnya.

praktek pembuatan pupuk dari daun keresede

Tanaman yang dihasilkan adalah tanaman organik dan ramah lingkungan, keluarga akan memperoleh sayuran segar dan juga bebas pestisida.

Dengan adanya tanaman di pekarangan, lingkungan menjadi asri, kebutuhan dapur bisa dihemat dengan memanen hasil kebun untuk dimasak.