Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Selasa, 14 Desember 2010

Rumah Pintar Sebuah Gerakan Membaca bagi masyarakat

BOGOR, BK
Pengadaan rumah baca atau rumah pintar yang pendiriannya digagas oleh Ibu Negara, Ny Ani Yudhoyono, diresmikan di kawasan Cikeas, Bogor, Kamis (25/3). Rumah pintar tersebut merupakan yang keenam didirikan di Kabupaten Bogor dan yang ke-232 di seluruh Indonesia.

Peresmian rumah di atas tahan seluas L512 meter persegi dan luas bangunan 600 meter persegi, yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari kediaman pribadi Presiden di Puri Cikeas itu, dikelola oleh Yayasan Tunggadewi. Pada peresmian kemarin, hadir istri Wapres Boediono, Ny Herawatie Boediono, Bupati Bogor Rachmat Yasin, dam sejumlah anggota SIK1B (Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu) dan Wakil Ketua Yayasan Tunggadewi, Aliya Rajasa. Ibu Negara menorehkan tanda tangan pada sebuah prasasti sebagai tanda peresmian rumah pintar itu.

Dalam sambutannya, Ibu Ani berharap keberadaan Rumah Pintar bisa menjadi solusi dalam mendukung minat baca anak-anak dan meningkatkan ketrampilan perempuan di Cikeas dan sekitarnya. Ny Ani menambahkan, Yayasan Tunggadewi yang dipelopori oleh menantunya, Annisa Pohan, bukanlah yayasan yang berbau KKN seperti yang dilansir George Adi Tjondro dalam buku "Gurita Cikeas".

Saat mencari nama untuk yayasan, Almira (cucu Ibu Ani atau putri Annisa) tiba-tiba lewat, sehingga diputuskan untuk memakai nama Tunggadewi (nama tengah Almira), sebagai nama yayasan ini, ujarnya. Mengenai manfaat Rumah Pintar, Aliya Rajasa menjelaslan, ada delapan sentra atau sarana di dalamnya, yaitu sentra buku yang menyediakan berbagai buku, alat tulis dan alat hitung, sentra alat permainan edukatif, sentra audio visual, sentra komputer, sentra kriya yong dikhususkan untuk ibu rumah tangga dan wanita sekitar Cikeas.

Selanjutnya, adalah sentra bayi untuk berbagi Ilmu perkembangan bayi, sentra cinta alam, dan sentra jamur yaitu budidaya jamur tiram yang bisa dikembangkan menjadi industri rumahan warga sekitar. Aliya juga menjelaskan, misi Rumah Pintar Cikeas ini adalah untuk membantu pemberantasan buta aksara, memberikan pendidikan dan pengertian tentang pentingnya pendidikan, memberikan pendidikan moral dan memberikan pelatihan dan ketrampilan bagi masyarakat, dn

Kamis, 11 November 2010

RUMAH PINTAR JOGJA TANGGAP BENCANA MERAPI

POSKO RUMAH PINTAR PIJOENGAN BERSAMA BAZNAS DAN BNI SYARIAH

MOBIL ZAKAT BAZNAS DISULAP MENJADI MOBIL PINTAR



PEMERIKSAAN KESEHTAN DI RUMAH PINTAR

PENONTON MEMLUDAK

Jumat, 20 Agustus 2010

RUMAH PINTAR JOGJA RINTIS PEMIJAHAN LELE

Pada awal bulan Agustus pengelola berkesempatan melihat perkampungan lele di boyolali, sebagai pertimbangan peternakan yang akan dikembangkan di rumah pintar jogjakarta.

Ternyata hasil panen dari peternak yang ada diboyolali, lele-lele tersebut dikirim ke jogjakarta, ini berarti peluang beternak lele di jogjakarta masih terbuka lebar.  Pengelola pada bulan tersebut kesulitan mencari bibit sampai dua minggu selalu kosong.

Akhirnya pengelola mencari informasi tentang pembenihan lele. setelah satu bulan mencari informasi, diputuskan rumah pintar akan merintis pemijahan lele, dan di masa yang akan datang rumah pintar melelui binaan peternak bisa menjadi penyuplai lele konsumsi di jojgakarta dan jawa tengah

Selasa, 17 Agustus 2010

Rumah Pintar Bantul harus Berkembang


Keberadaan rumah pintar Pijoengan, mulai dirasakan manfaatnya, bukan hanya masyarakat yang tinggal diwilayah perkotaan, namun juga yang ada di pelosok pedesaan. Sarana belajar yang pendirianya atas prakarsa solidaritas istri kabinet Indonesia bersatu (SIKIB) itu, 
Hingga akhir Juli 2010, sudah lebih dari 6 sentra, mulai sentra buku baca, sentra komputer, sentra komputer, sentra internet, sentra jahit, sentra bordir, sentra salon, sentra pertanian, sentra sarana pertnanian, sentra sentra yang diadakan di rumah pintar semua bersifat pemberdayaan, perserta tidak dipungut biaya, kecuali sarana pertanian, petani ikut andil dalam biaya pemeliharaan.

Menurut Pengelola  Rumah Pintar Pijoengan Teguh walauyo rumah pintar merupakan wujud komitmen, untuk  mensejahterakan masyarakat melalui pendidikan yang dilakukan. peningkatan kesejahteraan yang diinginkan dengan program pemberdayaan

Untuk sementara, rumah pintar pijoengan masih menempati rumah penduduk, dengan sistim sewa tahunan, Kedepan jejaring dan kelembagaanya akan dikembangkan dengan menggali potensi lokal. 

Jarak tempuh serta kondisi geografis  sebagian wilayah Piyungan yang sulit dijangkau menjadi motivasi untuk mengusahakan motor pintar. motor pintar ini mampu menjangkau daerah yang terpencil. mudah-mudahan dalam waktu dekaat rumah pintar pijoengan memeperoleh bantuan motor pintar... amin

Powered by PDE Pacitan © 2008, untuk pacitankab.go.id
Berita adalah properti kontributor, kami tidak bertanggung jawab atas isi berita yang ada dalam situs ini.
Situs ini kan lebih maksimal berjalan p

BULAN PUASA TRAKTOR TETAP MELAYANI PETANI

Bulan puasa tahun 1431 H bertepatan dengan tahun 2010 M, di jogjakarta sedang dalam masa kemarau.  sinar matahari memancar dengan terangnya, kondisi ini terasa lebih panas dibanding hari biasanya.

Walaupun kondisi panas dan sedang menjalankan puasa pak Idan dan Pak Nur tetap melayani petani dalam mengolah sawah dengan menggunakan traktor milik rumah pintar.

karena bulan puasa mulai terjun sawah jam 8 pagi dan selesai jam 15,00 atau jam 3 sore.

Dengan pelayanan ini semoga petani tidak mundur lagi dalam tanam padi. hal ini karena antrian pengguna traktor sudah banyak. mudah-mudahan ada donatur yang mau menambah traktor untuk rumah pintar.

dengan adanya tambahan petani bisa lebih cepat menanam dan panen bersamaan....

terima kasih pak idan dan pak nur semoga amal ibadah diterima Allah azza wa jalla. amin

Senin, 16 Agustus 2010

Rumpin Pijoengan Yogyakarta Raih Penghargaan Ibu Negara

Foto bersama ibu-ibu menteri dan ibu widodo (mantan ketua SIKIB) setelah penyerahan piala
Pada tanggal 22 Juli 2010, Rumah Pintar Pijoengan bersama beberapa rumah pintar di Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan penghargaan dari Ibu Ani Yudhoyono. Penyerahan piala dilakukan bersamaan dengan peresmian Padepokan Mutumanikam Nusantara Indonesia di Desa Cibatutiga, Jonggol, Bogor. Rumah Pintar Pijoengan Bantul menerima penghargaan untuk kategori Rumah Pintar baru yang mampu mengembangkan sentra secara optimal

Pengelola beserta seluruh civitas rumah pintar pijoengan merasa bersyukur dengan prestasi ini dan sedikit banyak menambah semangat untuk terus berkarya dan bermanfaat bagi sesama.

Insya  Allah dimasa yang akan datang Rumah Pintar Pijoengan dapat terus berkembang. Aaamiiin.....

Jumat, 13 Agustus 2010

Ibu Ani: Beri Penghargaan kepada Rumah Pintar Berprestasi




Jonggol, Bogor: Mutumanikam merupakan bagian dari upaya pelestarian budaya dan ekonomi kreatif. Saat ini, Indonesia adalah pemasok 40 persen mutiara dunia. Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini ketika meresmikan Padepokan Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) di desa Cibatutiga, Jonggol, Jawa Barat, Kamis (22/7) siang.

Ibu Negara menyambut baik atas selesainya pembangunan bengkel pelatihan bagi para perajin perhiasan yang diberi nama Padepokan MMNI ini. "Dengan kerja keras dan dedikasi luar biasa dari para pengurus MMNI yang memiliki cita-cita luhur guna meningkatkan kemampuan dan mengangkat potensi perajin perhiasan dan mutiara di Indonesia," ujar Ibu Ani. Hal ini juga nantinya akan meningkatkan kesejahteraan para perajin dan keluarganya.

Ibu Ani meyakini, dengan hamparan alam yang hijau dari desa Cibatutiga ini, para perajin akan dapat mengeksploitasi kemampuan dan menemukan inspirasi-inspirasi baru. "Biasanya dengan tempat yang seperti itu orang akan menghasilkan karya seni yang indah pula," kata Ibu Ani.

Selain itu, Ibu Negara juga mengharapkan agar para perajin yang biasanya mendapatkan keahlian secara turun-menurun bisa mendapatkan pengetahuan tentang teknik membuat perhiasan yang lebih baik dengan adanya pelatihan ini. "Saya yakin desain dan kualitas mutumanikam Indonesia akan semakin baik dari waktu ke waktu sehingga tambah diminati di dalam negeri dan dapat bersaing di pasar global," Ibu Ani menjelaskan.

Menurut Ibu Ani, momentum ini harus dimanfaatkan. Saat ini, Indonesia merupakan pemasok 40 persen mutiara di dunia. "Kondisi ini harus dilihat sebagai peluang. Dengan cara meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, manajemen, dan marketing terkait produk mutumanikam," tegas Ibu Negara.

Lebih lanjut, Ibu Ani meminta kepada MMNI untuk mencari cara bagaimana dari memproduksi mutiara lepasan, Indonesia juga bisa memasok mutiara dalam bentuk perhiasan yang digemari, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri.

Ibu Ani juga mendukung MMNI untuk mendatangkan pelatih baik dari dalam atau luar negeri, seperti saat ini yang sudah mendatangkan pelatih dari Belgia dan Spanyol. "Saya menganggap ini suatu terobosan yang baik. Dengan menimba ilmu dari para pakar luar negeri, para perajin akan mengetahui teknik pengerjaan yang berkualitas dan desain perhiasan yang disukai oleh masyarakat internasional, sehingga kita bisa memproduksi perhiasan dengan standar dunia," Ibu Ani menambahkan.

Ibu Ani juga menyambut baik upaya mengembangkan Padepokan MMNI sebagai tujuan wisata. "Semoga anak-anak sekolah bisa diajak kemari, bisa diajarkan bagaimana membuat perhiasan. Sehingga terbuka wawasan anak-anak untuk mengetahui jenis-jenis pekerjaan," ujar Ibu Ani. Ini juga merupakan upaya menumbuhkan semangat cinta produk dalam negeri.

Program MMNI, lanjut Ibu Ani, juga sejalan dengan program SIKIB, yaitu program Indonesia Pintar yang telah mendapat pujian dari UNESCO. "Beberapa negara juga berkeinginan untuk meniru program-program SIKIB," jelas Ibu Negara. Melalui program-program SIKIB ini telah terealisasi 134 unit Mobil Pintar, 300-an Motor Pintar, dan 234 Rumah Pintar.

Program Indonesia Pintar bersifat nonformal dan informal, bukan pendidikan formal. "Oleh karena itu, sama sekali tidak tumpang tindih dengan tugas kementerian pendidikan nasional," Ibu Ani menegaskan.

Selanjutnya, dalam upaya peningkatan kualitas Rumah Pintar, maka dilakukan pemetaan untuk mendapatkan data-data yang akurat dari Rumah Pintar mana yang layak mendapatkan penghargaan. Adapun penghargaan tersebut telah diberikan kepada puluhan Rumah Pintar baik milik lembaga ataupun non lembaga yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya diperoleh Rumah Pintar (Rumpin) Pacitan, Cikeas, Jambi, Kalbar, Semarang, Pijoengan Jogjakarta, dan kota-kota lainnya.

"Saya yakin penilaian ini atas dasar fakta yang ada, secara objektif dan tidak ada kongkalikong," ujar Ibu Negara. "Karena yang menilai juga ada dari unsur UNESCO, tidak mungkin UNESCO melihat dengan kongkalikong," Ibu Ani menambahkan. Kepada para pemenang Rumah Pintar, diberikan Piala Ibu Negara dan dana pengembangan masing-masing Rp 10 juta.

Terkait pentas prestasi yang diresmikan tahun 2007, dan pelaksanaannya tahun ini dilakukan bekerjasama dengan SIKIB, Ibu Ani menjelaskan bahwa hal ini didasari karena Ibu Negara menilai belum ada pebnghargaan terhadap kreativitas anak di Indonesia. "Kemudian saya menyampaikannya kepada pihak Taman Impian Jaya Ancol untuk dapat menyediakan tempat yang bisa mewujudkannya," kata Ibu Ani.

Pentas Prestasi Replika Wahana Ancol ini dimenangkan oleh sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai Universitas yang berasal dari kota di luar Jakarta. Mereka, antara lain, Lombok Timur dan Tangerang. "Ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan sudah menyebar di seluruh tanah air," Ibu Negara menjelaskan.

Terkait penghargaan yang diterimanya, Ibu Negara menjelaskan bahwa penghargaan atas gerakan penanaman 10 juta pohon tersebut adalah untuk Indonesia. Indonesia, lanjut Ibu Ani, telah menjadi sorotan dunia akan pemeliharaan hutan karena Indonesia merupakan salah satu negara pemilik hutan hujan tropis terbesar yang menjadi paru-paru dunia.

"Oleh karena itu, marilah kita menjaga lingkungan kita. Lingkungan yang sehat akan membuat kita bisa berkarya dengan lebih baik," ujar Ibu Ani.

Usai memberikan sambutan, Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono melakukan peninjauan ke semua sentra yang ada di Padepokan MMNI ini, seperti kebun herbalia, bengkel kerja, dan juga kebun sayur. (yun)

Minggu, 04 Juli 2010

TANAM PEPAYA CALIFORNIA LEBIH MENGUNTUNGKAN........(percontohan kebun dusun Daraman, Srimartani, Piyungan Bantul)

Indonesia terkenal dengan wilayah yang sangat luas, tanah subur, daerah pertnian yang bagus.  Sampai ada pencipta lagu yang salah satu bait sairnya " tanam kayu jadi tanaman.

Lagu tersebut menggambarkan sangat subur lahan Indonesia. Namun, setelah jumlah penduduknya  semakin bertambah, penggunaan pestisida dan pupuk kimia yang sangat berlebih, menyebabkan lahan pertanian produktif menjadi berkurang, lahan berkurang kesuburannya.

Dengan tekad ingin mengenalkan kepada petani bahwa bertanam pepaya hasilnya tidak kalah dengan bertanam jagung, padi, sayuran, dan lain-lain, mulai Bulan Oktober 2009 pengelola rumah pintar "Pijoengan" melakukan terobosan dalam bercocok tanam. Budidaya pepaya pepaya di  di desa Srimartani belum digandrungi oleh petani. Selama ini ini masyarakat mengenal buah pepaya hanya di sekitar pekarangan, buah yang matang pun jarang digunakan untuk buah, biasanya buah yang masih mentah dan daunnya digunakan untuk sayur atau pakan ikan. Tak heran, pada saat pengelola mencoba budi daya tanaman pepaya banyak masyarakat yang mengatakan "buat apa tanam pepaya, tidak menghasilkan".


Meski berita keberhasilan intensifikasi tanaman sering diketahui melalui media masa, tidak bisa dipungkiri bahwa lahan pertanian telah berkurang baik jumlah maupun kualitas tanahnya. Pengolahan yang lebih bagus sekarang ini sangat dibutuhkan. Selain itu, perlu dipilih jenis tanaman yang lebih menguntungkan dibanding dengan tanaman konvensional.
Pepaya ini dipilih karena beberapa pertimbangan: pertama, waktu tanam relatif singkat yaitu dua bulan sudah mulai berbunga dan enam bulan sudah mulai panen. kedua pemasaran  mudah, ketiga biaya tanam dan perawatan yang dikeluarkan relatif terjangkau, keempat, hasil panen relatif lebih baik dibandingkan  tanaman lain seperti jagung, kacang tanah, ataupun kacang panjang.




Dari pengalaman penulis dengan lahan 500 m2 bibit yang ditanam sebanyak 100 pohon, tiap pohon rata-rata dua buah pepaya yang siap dipanen tiap minggu (dengan berat antara 800 gr sampai 1.5 kg) . harga dipasaran dari petani setiap kilonya Rp. 2500 (pepaya california) Rp 1500 (red lady lonjog) Rp 1000 (red lady bulat)


Kamis, 17 Juni 2010

Daftar Peserta Kursus Bordir Rumah Pintar 'Pijoengan'


Berikut adalah nama-nama peserta kursus bordir gratis Rumah Pintar Pijoengan

Angkatan 1 (mulai kursus April 2009)
  1. Zumrodah, dusun Kwasen
  2. Rista, dusun Kwasen
  3. Rusinah, dusun Kwasen
  4. Tiya, dusun Kwasen
  5. Mukotimah, Perum GTS H1
  6. Nginwatul, dusun Wanujoyo Lor

Angkatan II (mulai kursus Februari 2011)
  1. Astiah, Boyolali
  2. Kusmayanti, Berbah
  3. Luq luq Nur Azizah, Boyolali
  4. Nurjannah, Wanujoyo
  5. Roliyah, Wanujoyo
  6. Sumarti, Rejosari
  7. Saryanti, Ngoro oro
  8. Mujiati, Rejosari
  9. Ryanti, Kwasen
  10. Leny marlina, wanujoyo
  11. Umi anisah, Turi Sleman

 Angkatan III(mulai kursus Juli 2011)
  1. Rianti, Wanujoyo
  2. Atik rukanah, Daraman
  3. Nur chabibah, Munggur
  4. Wardatus sholihah, Wanujoyo
  5.  Miftakhul jannah, Daraman

Pelatihan Operator Mobil Hijau Dimulai

Solidaritas Istri Indonesia Bersatu (SIKIB) membuka acara pelatihan untuk pelatih di Gelanggang Samudera Ancol, Jakarta, . Pelatihan ditujukan untuk empat puluh calon operator Mobil Hijau, konsep pendidikan bergerak menggunakan kendaraan roda empat. "Pelatihan diadakan untuk empat puluh calon operator Mobil Hijau," kata Erna Witoelar, Koordinator Indonesia Hijau dari SIKIB, kepada wartawan di Ancol, Jakarta.

Mobil Hijau merupakan paket mobil untuk melatih masyarakat menjaga dan melestarikan lingkungan. Mobil ini dilengkapi dengan berbagai peralatan teknis seperti alat penyuling air, peralatan pembuat biopori, perangkat lomputer, dan buku-buku mengenai lingkungan hidup. "Nanti juga kita siapkan akun Facebook dan Twitternya," ujar Erna.

Menurut Erna, program Mobil Hijau ini adalah upaya para istri menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II untuk menanamkan rasa kepedulian terhadap lingkungan di masyarakat. Mobil Hijau akan mengunjungi pinggiran kota agar bisa memperoleh informasi ekologi yang lebih baik dan lengkap. Karena itu, lanjut dia, operator diminta bisa berbaur dengan anak-anak dan kelompok perempuan, dua komuitas yang menjadi rekan Mobil Hijau. "Sasaran kami adalah masyarakat pinggiran yang kurang dapat akses informasi lingkungan hidup."

Untuk tahap pertama, SIKIB akan meluncurkan sepuluh Mobil Pintar ke enam daerah yaitu Jabodetabek, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Jumlah akan terus bertambah seiring menurut evaluasi yang dilakukan SIKIB. Peluncuran akan dilakukan oleh Ibu Negara Ani Yudhoyono pada Juli mendatang. "Saat ini kita berfokus mempersiapkan sumber daya manusia," kata Erna.

Mobil Pintar akan bergerak ke beberapa tempat yang berbeda mengunjungi tempat itu selama dua bulan. Pada bulan berikutnya, Mobil Pintar akan mengunjungi tempat berbeda.  SIKIB sedang  mensurvei tempat-tempat yang akan dikunjungi Mobil Pintar.

Mobil Hijau merupakan pengembangan dari Mobil Pintar yang telah dilaksanakan pada masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I.

Mobil Pintar mendapat respons positif dari masyakat. Masyarakat meminta SIKIB menyediakan Mobil Pintar permanen. SIKIB menanggapinya dengan mengajak masyarakat membuat Rumah Pintar  permanen secara swadaya. Jumlah Mobil Pintar dan Rumah Pintar saat ini telah mencapai 365 paket di seluruh provinsi. "Bahkan selain Mobil Pintar dan Rumah Pintar, sudah ada Motor Pintar dan Kapal Pintar," kata istri Menteri Negara Perumahan Rakyat, Violet Gusti Muhammad Hatta.(disarikan dari TEMPO Interaktif)

ANTON WILLIAM

Senin, 14 Juni 2010

AKHIRNYA SETELAH ENAM BULAN PEPAYA (California) MULAI PANEN


Bulan Oktober 2009 pengelola rumah pintar "Pijoengan" melakukan terobosan dalam bercocok tanam. Tanaman Pepaya di budi daya bagi petani yang berada di desa Srimartani merupakan tanaman yang belum dikenal. Selama ini ini masyarakat mengenal buah pepaya hanya di sekitar pekarangan, buah yang matang jarang digunakan untuk buah, biasanya buah yang masih mentah dan daunnya digunakan untuk sayur. bagi masyarakat satu pohon bisa dipakai bersama-sama dengan tetangga dalam memanfaatkan daun dan buahnya.

Sehingga saat pengelola mencoba budi daya tanaman pepaya banyak masyarakat yang mengatakan "buat apa tanam pepaya, tidak menghasilkan.

Dengan tekat ingin mengenalkan kepada petani bahwa bertanam pepaya hasilnya tidak kalah dengan bertanam jagung, padi, sayuran, dan lain-lain.

Lahan yang di uji coba untuk tanaman Pepaya sebesar 750 m2. Pengelola mencoba menanam jenis California dan Red lady.

Tanaman jenis ini dua bulan sudah mulai bunga, dan enam bulan sudah mulai petik.

Sampai saat ini pemasaran buah pepaya ini sangat lancar, setiap satu minggu sekali buah akan di panen.


Jumat, 07 Mei 2010

RUMAH PINTAR BAGIKAN VOUCHER PERTANIAN KE PETANI

Bantuan Baznas berupa traktor bajak sawah sangat membantu petani di desa Srimartani, Piyungan, Bantul. Traktor yang dikelola oleh Rumah Pintar "Pijoengan" Piyungan Bantul ini disambut sangat antusias oleh petani sekitar desa Srimartani.

Petani yang ada di desa Srimartani rata-rata mempunyai lahan  500 meter, sehingga untuk biaya traktor, bibit yang mahal, beli pupuk yang mahal, mengakibatkan penghasilan petani dari hasil pertanian sangat minim sekali.

Alhamdulillah, adanya traktor ini dapat mengehmat biaya untuk traktor, karena pembayaran petani untuk sewa traktor setelah dikurangi untuk biaya tenaga kerja dan solar, petani mendapat pengembalian pembayaran melalui penerimaan voucher.

Voucher yang diterima bisa ditukarkan dengan obat-bibit, pupuk organik di rumah pintar dengan harga grosir. Dengan sistim ini petani mendapat dua keuntungan; pertama mendapat keringanan biaya bajak sawah karena ada pengembalian; kedua bisa mendapatkan sarana pertanian dengan harga sangat murah di rumah pintar.(goeh)

RUMAH PINTAR BUKA KURSUS SALON GRATIS UNTUK WARGA SRIMARTANI

Rumah Pintar merupakan Program yang diprakarsai oleh ibu Ani Susilo Bambang Yudoyono dan diteruskan oleh ibu-ibu istri kabinet Indonesia Bersatu. Tujuan program rumah pintar adalah adalah untuk meningkatkan keterampilan warga masyarakat melalui pelatihan, bimbingan, dan pendampingan.

Untuk mendukung program tersebut untuk rumah pintar "pijoengan" Piyungan Bantul di bulan Mei  2010 akan mengadakan kursus salon dan potong rambut bagi ibu-ibu dan remaja putri.

Kursus angkatan pertama ini akan dilakukan setiap hari jum'at dan minggu selama 3 bulan. Materi yang diberikan dalam pelatihan ini adalah, Materi Potong rambut; creambat.  Diharapkan dengan kursus ini peserta akan membuka salon dan potong rambut dirumah masing-masing, dari buka salon akan memperoleh penghasilan keluarga yang bisa digunakan untuk menambah penghasilan suami.

Kamis, 29 April 2010

KOMPUTER DAN GAME DIMINATI ANAK-ANAK

Salah satu sentra yang ada di Rumah Pintar adalah sentra Komputer. Sentra ini menjadi daya tarik karena komputer bagi masyarakat Srimartani, Piyungan merupakan barang mahal yang hanya dimiliki oleh sedikit orang.

Kehadiran komputer yang bisa akses secara gratis walapun hanya dua buah, bagi masyarakat srimartani merupakan daya tarik sendiri anak untuk datang dan bermain di Rumah Pintar.


Saat ini komputer yang ada di rumah pintar berjumlah dua buah untuk fasilitas pengunjung, dan satu buah untuk administrasi. Pengunjung yang akan menggunakan komputer harus rela antri berjam-jam sampai giliran menggunakan.

Keberadaan komputer bagi masyarakat dimanfaatkan untuk belajar komputer, ms word, ms exel corel, dan belajar internet.


Keberadaan internet di rumah pintar dengan adanya try out soal ujian UASBN secara on line, maka internet digunakan untuk mengerjakan soal-soal yang ada di tryout tersebut.


Disamping untuk belajar komputer rumah pintar dilengkapi game-game interaktif yang sifatnya mendidik. game tersebut bersifat hiburan tetapi ada unsur pengetahuan. sehingga anak tidak saja refresing tapi sekaligus belajar....

Rabu, 21 April 2010

TK PERTIWI 58 KWASEN ADAKAN BELAJAR DI RUMAH PINTAR "PIJOENGAN" BANTUL

rumpinjogja

Rabu tanggal 21 April 2010, bertepatan dengan hari Kartini, TK Pertiwi 58 Kwasen, Srimartani, Piyungan, Bantul, Jogjakarta, adakan pengajaran di Rumah Pintar Pijoengan, Bantul.

Sistim belajar mengajar di luar kelas sering dilakukan oleh TK Pertiwi 58. Sistim ini dilakukan untuk mengadakan pengenalan luar kelas. Tempat yang sering digunakan untuk pembelajaran adalah taman TK, sawah, sungai, kebun. Kegiatan luar sekolah ini anak tetap masuk dari sekolah, sedang pembelajaran di Rumah Pintar siswa masuk langsung ke Rumah Pintar, dan pulang juga dari Rumah Pintar.


Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah Pintar sering dilakukan oleh sekolah-sekolah juga Taman Pendidikan Alqur'an. Taman Pendidikan ini mempunyai tujuan untuk mengurangi kebosanan anak dalam belajar. Disamping itu di Rumah Pintar tersedia mainan, Komputer, Internet dan buku-buku, sehingga anak bisa memanfaatkan waktu senggang diluar belajar untuk bermain.

Senin, 19 April 2010

DUA TAHUN RUMAH PINTAR "PIJOENGAN" BANTUL

(Maret 2008-Maret 2010)

1. Rumah Pintar Pijoengan

RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” telah diresmikan Pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2008 oleh direktur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prof DR Didin Hafiduddin dan Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Ibu Murniati Widodo AS.

Rumah Pintar ”Pijoengan” berada di sebelah timur kota Yogyakarta, berjarak tempuh sekitar 16 km dari Kota Yogyakarta, tepatnya di dusun Daraman, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Srimartani termasuk desa yang terkena bencana gempa pada Mei 2006 lalu dengan kondisi rumah penduduk 95% (sembilan puluh lima persen) rata dengan tanah, 5% lainnya rusak berat serta ringan. Saat ini sebagian besar sudah dapat dihuni kembali melalui bantuan dari berbagai pihak dan kemandirian serta gotong royong warga. Kegiatan perekonomian pun sudah mulai berjalan kembali.

Menurut data Pemerintah Kelurahan tahun 2008 Desa Srimartani mempunyai luas sebesar 8.577.375 km2, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.753 KK. Dari jumlah tersebut terdapat penduduk miskin sebanyak 1.403 KK dengan mata pencaharian terutama buruh tani, buruh pabrik, buruh bangunan dan wiraswasta kecil.

Kondisi lahan pertanian di desa ini 90 % masih berupa sawah tadah hujan yang ditanami palawija jenis jagung, cabe rawit hijau, kacang tanah, terong, sayuran sawi dan ubi-kayu. Hampir separuh daerah Srimartani berupa bukit dan lereng-lereng dengan kondisi kekurangan air saat musim kemarau tiba.

Potensi desa Srimartani sebelum terjadi bencana gempa Mei 2006 adalah: pertanian (padi dan sayur), home industri (tempe), peternakan (sapi, kambing, ikan, air tawar), juga terdapat makanan kecil Criping Pisang, Kripik Daun Bayam, dan Telur Asin. Desa Srimartani dikenal juga sebagai desa sentra peternakan burung puyuh. Saat ini belum ada peternak yang mulai bangkit kembali dikarenakan untuk memulai dari awal diperlukan investasi yang besar untuk mulai berternak, selain itu harga pakan ternak masih belum stabil.

2. Visi dan Misi Rumah Pintar Pijoengan

Visi :
Terwujudnya masyarakat yang cerdas, mandiri dan maju.

Misi :
Mengembangkan kegiatan pemberdayaan (empowering) masyarakat berbasis pedesaan melalui berbagai kegiatan edukasi, komunikasi, dan informasi dengan mempertimbangkan kearifan lokal.

3. Tujuan Pendirian Rumah Pintar Pijoengan.

Tujuan pendirian Rumah Pintar Pijoengan adalah:
1. Memberikan wahana dan sarana belajar bagi masyarakat melalui sarana prasarana yang tersedia di rumah pintar
2. Meningkatkan wawasan dan ketrampilan yang diperlukan masyarakat melalui pelatihan.
3. Memberikan informasi tentang berbagai permasalahan yang sering muncul di masyarakat dan solusinya.
4. Mengembangkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan keluarga
5. Membantu pemerintah dalam upaya pembangunan khususnya yang terkait dengan kecerdasan dan kemandirian masyarakat.

4. Sarana dan Prasarana yang telah tersedia

Rumah Pintar Pijoengan saat ini menempati rumah yang di sewa dari penduduk. Dalam gedung seluas kurang lebih 100 m2 tersebut terdapat beberapa ruang yaitu:

1. SENTRA BUKU DAN BACA : Area membaca, tersedia berbagai 3000 eksempar buku dari berbagai macam disiplin ilmu dan pengetahuan untuk anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak.

2. SENTRA AUDIO VISUAL: ruang ini memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi pengetahuan dan hiburan melalui penayangan VCD, penayang film, kursus komputer, akses internet. Disamping itu tersedia juga perangkat bernyanyi, dan karaoke. Diruang Audio Visual ini tersedia TV 20”, VCD Player, Speaker Aktif.

3. SENTRA PAUD: Sentra ini merupakan Area bermain untuk anak umur 3 tahun sampai 7 tahun, dalam ruangan ini tersedia semua jenis permainan yang dapat meningkatkan kreatifitas anak.

4. SENTRA KRIYA (Keterampilan): Area tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan ketrampilan baik untuk remaja, ibu atau bapak. Kegiatan di sentra ini meliputi kursus jahit, kursus bordir, kursus salon dan kecantikan, kursus memasak,

5. SENTRA PERTANIAN: Sentra ini memfasilitasi masyarakat yang berhubungan dengan pertanian. Sentra pertanian meliputi penyedian traktir untuk membajak Sawah, Pompa Air untuk pengairan, pembenihan tanaman pertanian, penyediaan obat-obatan tanaman, dan penyediaan bibit tanaman.

6. SENTRA KESEHATAN: Sentra kesehatan ini meliputi Posyandu dengan program peningkatan kesehatan bagi bayi gizi buruk, penyuluhan keluarga sehat, serta pembuatan klinik untuk masyarakat.

5. Kegiatan Rumah Pintar

Saat ini masyarakat yang menggunakan fasilitas Rumah Pintar rata-rata 30-50 orang setiap harinya. Masyarakat yang datang terutama berasal dari desa terdekat.

Terdapat beberapa pedukuhan di wilayah desa Srimartani yang belum dapat memanfaatkan rumah pintar diakibatkan karena kesulitan akses ke rumah pintar akibat medan yang terjal. Untuk itu pengelola sedang mengusahakan motor pintar. Motor pintar ini akan mendatangi dusun-dusun yang berada jauh dari rumah pintar, daerah ini adalah daerah yang berada di lereng gunung.

Kegiatan yang telah dilaksanakan di rumah pintar antara lain:

Kursus memasak, kursus jahit, pembinaan pertanian organik, peningkatan kualitas gizi keluarga, pembibitan tanaman, penyediaan traktor untuk bajak sawah, serta pengairan sawah dengan pompa air. Untuk anak-anak difasilitasi berbagai permainan edukatif, kursus bola, kursus tari, lukis dan sempoa.

Dalam hal pemberdayaan di bidang pertanian, rumah pintar bekerjasama dengan warga berupaya mengatasi kesulitan petani oleh karena kurangnya ketersediaan air dan kelangkaan serta mahalnya pupuk. Kegiatan yang dilakukan antara lain fasilitasi pompa air dan traktor, perbaikan sumber air, penyediaan pupuk organik murah, serta pembinaan pertanian organik.

6. Pengembangan Rumah Pintar
Sejak diresmikan 1,5 tahun yang lalu, Rumah Pintar Pijoengan sampai saat ini terus berupaya mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi rumah pintar. Hal-hal yang ingin dikembangkan antara lain:
- Menambah jumlah koleksi buku dan permainan edukatif (termasuk permainan outdoor)
- Mengintensifkan program pertanian organik sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan meminimalkan penggunaan pupuk kimia
- Mengembangkan program kemandirian petani untuk dapat membuat pupuk organik secara swadaya
- Memfasilitasi kegiatan kewirausahaan bagi umur produktif termasuk kewirausahaan bagi perempuan.
- Memfasilitasi pengetahuan teknologi informasi bagi masyarakat
- Memiliki wahana yang lebih luas dan memadai untuk berbagai aktivitas rumah pintar.
- Meningkatkan jaringan kerjsama pemberdayaan dengan berbagai pihak terkait
- dll

7. Penutup

Demikian laporan ini kami susun. Teriring doa agar di waktu selanjutnya Rumah Pintar semakin eksis dengan program-program menuju masyarakat yang cerdas, mandiri dan maju. Amien...

Piyungan, Maret 2010



Teguh Waluyo, H SPd

Pengelola

Senin, 12 April 2010

PEMBENIHAN CABAI RUMAH PINTAR

Masyarakat Desa Srimartani, Piyungan, Bantul, mempunyai mata pencaharian sebagai petani, peternak, buruh bangunan. Rumah Pintar "Pijoengan" Piyungan Bantul memahami kondisi masyarakat sekitar dengan program yang berbasis pertanian.

Mengingat lahan tanah garapan petani rata-rata kurang dari 1000 m, petani perlu menanam tanaman yang bisa cepat panen dan hasilnya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Langkah pertama rumah pintar melalui pengelolanya, merintis penanaman cabai dengan sistem penggarapan tanah dibuat bendengdan pakai penutup mulsa pada tahun 2008. Awal perintisan banyak petani yang menganggap mahal dan tidak punya biaya untuk penanaman menggunakan mulsa.

Buah tanaman dengan sistem mulsa dan tanpa mulsa ternyata beda sekali. buah  lebih besar, lebih banyak, dan lebih laku saat dijual dipasar. berdasarkan pengalaman tersebut banyak petani yang mulai coba penanaman dengan penutup mulsa.

Untuk penanaman cabe petani harus membeli dari toko yang menyediakan pupuk dan bibit yang ada di cangkringan dengan jarak 30 km dari desa srimartani.


Mulai bulan April 2010 rumah pintar telah menyediakan bibit, obat-obatan, plastik mulsa, dan pupuk untuk mendukung penanaman cabe.
Petani tidak lagi harus jauh-jauh membeli bibit, pupuk dan obat-obatan dari cangkringan, cukup di rumah pintar semua sudah tercukupi.
diharapkan dengan tersedia pupuk dan bibit yang dekat dengan lahan petani bisa menghemat tenaga, juga biaya, sehingga pendapatan bisa meningkat.

Disamping sudah dekat petani bisa memperoleh bibit dan obat-obatan dengan harga murah, hal ini karena rumah pintar membeli dengan harga distributor sehingga bisa menjual dengan harga lebih murah dibanding dengan toko pertanian.

Dimasa yang akan datang rumah pintar bisa menjadi percontohan pemberdayaan masyarakat, sedang masyarakat bisa lebih mapan secara ekonomi, dan akhirnya kesejahteaan bisa di rasakan dikalangan petani desa Srimartani yang mempunyai lahan kurang dari 1000 m (goeh)

PEPAYA CALIFORNIA DAN RED LADY DI RUMAH PINTAR PIJOENGAN BANTUL

Pepaya kok ditanam...........
itulah komentar sesama petani saat melihat pengelola Rumah Pintar mencoba menanam pohon pepaya dilahan pertanian. bagi masyarakat pepaya belumlah lazim dibudidaya untuk pertanian.

Setelah dua bulan penanaman buah mulai terlihat, banyak yang masih menyangsikan hasil tanaman pepaya yang dirintis untuk alternatif tanaman yang telah ditanam petani bertahun-tahun.

Kini telah bulan berlalu pengelola membudidayakan pepaya jenis california dan red lady ini. Buah mulai terlihat, bahkan ada yang menyentuh tanah.
Kini banyak yang mulai bertanya" pepaya jenis apa ini, masih kecil kok sudah berbuah?"
Bagaiman rasanya, dan bagaimana pemasarannya?

Ada beberapa yang mulai bertanya dimana bisa membeli bibit pepaya jenis Red Lady.
Sementara ini bibit masih beli dari Pertanian dengan harga yang Rp 2500 perpohon.

Rencana Rumah Pintar akan mengadakan penyemaian untuk antisipasi petani yang menginginkan budi daya pepaya jenis California dan jenis Red lady.
Rumah Pintar juga mulai mengantisipasi hama yang menyerang pohon pepaya agar petani bisa mengatasi hama yang menyerang pohon pepaya.
Hama tersebut berupa uret, jangkrik, kutu putih, jamur dan lain-lain
Dengan diketahui penyebab gagalnya budidaya Pepaya,  Rumah Pintar berusaha menyediakan pestisida dan obat untuk mengatasi kegagalan tersebut.

Mudah-mudahan petani mempunyai alternatif  tanaman yang bisa ditanam di lahan yang dimiliki............ (goeh)