Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Kamis, 29 September 2011

Suntik Sumur Atasi Kekeringan di Piyungan

Musim kemarau tahun 2011 masih juga belum berakhir, kekeringan sawah masih saja menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Upaya petani agar panen tahun ini tidak gagal panen sudah banyak dilakukan. 
Selama ini petani mengandalkan pengairan dari saluran irigasi, tetapi sudah beberapa bulan ini air irigasi tidak sampai di Piyungan. Beberapa sebab irigasi tersendat antara lain pendangkalan sungai, perbaikan saluran irigasi, areal pertanian jauh dari pusat irigasi sehingga air banyak yang terserap atau hilang dalam perjalanan.
jadwal pemakaian pompa air yang sangat padat


Disamping itu lahan pertanian di Piyungan sebagian besar  berupa pasir, sehingga tanah mudah sekali kering, air  mudah terserap dan mudah menguap, sehingga kebutuhan air menjadi lebih banyak dibandingkan dengan lahan yang berupa tanah lincat.
 tim siap berangkat
Melihat kondisi tersebut Rumah Pintar 'Pijoengan' mengadakan program bantuan "pompa air untuk pengairan sawah". Program ini sangat disambut baik oleh petani. Hal ini bisa dilihat dari jadwa peminjaman pompa air yang begitu padat. Rumah Pintar mendapat bantuan BAZNAS berupa  3 buah unit pompa air . Dari tiga unit yang ada setiap hari digunakan oleh petani untuk pengairan. bahkan untuk bisa meminjam pompa milik rumah pintar harus memesan terlebih dahulu.
alat suntik harus diangkut dengan motor roda tiga

"Petani harus memesan alat pompa paling tidak satu minggu sebelum pemakaian", kata Sarjono salah satu staff Rumpin 'Pijoengan'.
Sementara itu pemakaian pompa untuk pengairan juga harus diimbangi dengan sumur yang ada di sawah-sawah. Dengan kondisi kemarau yang panjang banyak sumur yang debet airnya menyusut tajam, sehingga air tidak mampu lagi diambil dengan menggunakan pompa air. Dengan kondisi tersebut, perlu pembuatan sumur baru atau perbaikan sumur melalui suntik atau pengeboran.

Di  musim kemarau ini Rumah Pintar bersama-sama petani di lingkungan Srimartani telah berhasil membuat tiga sumur, dan melakukan penyuntikan di beberapa sumur... Air lancar, petani senang...





Jumat, 16 September 2011

Hampir 100 Hektare Tanaman di Bantul Kekeringan. 3 Pompa Air milik Rumah Pintar Atasi Kekurangan air untuk pengairan.

pompa air untuk pengairan
Lahan persawahan sekitar 100 hektare di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami gagal panen atau puso. Kegagalan tersebut dikarenakan kekeringan akibat musim kemarau yang terjadi sejak Juli 2011.
                                                                                  
Kekeringan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bantul karena tidaknya  air irigasi. Pengeringan ini juga diakibatkan karena  pendangkalan di sebagian sungai Progo akibat paska banjir lahar dingin pada erupsi tahun 2010. 

                      
pembuatan sumur baru di sawah
penyuntikan sumur yang debet airnya kecil

Untuk mengurangi kegagalan panen bagi petani yang berada di Wilayah Kabupaten Bantul, khususnya di desa Srimartani kecamatan Piyungan, Rumah Pintar 'Pijoengan' melakukan antisipasi dengan pengadaan air untuk pertanian. 

Bantuan pengairan tersebut berupa peminjaman Pompa Air untuk pengairan secara gratis, pembuatan sumur baru, dan perbaikan sumur yang ada, atau pengeboran sumur yang debet airnya kecil (tidak mampu diambil air dengan pompa air) 


air mengalir disawah pada malam hari
Program yang di lakukan oleh Rumah Pintar Pijoengan disambut baik oleh warga petani yang berada di sekitar Piyungan. Dengan tiga unit pompa air yang dimiliki oleh Rumah Pintar,  untuk peminjaman petani harus mendaftar satu minggu sebelum pemakaian, kadang malam hari pompa masih digunakan oleh petani untuk mengairi sawahnya.  Idealnya untuk musim kemarau panjang tersedia 10 mesin pompa air.

malam pun pompa air masih di sawah w



Kamis, 08 September 2011

Hari Olahraga Nasional: jalan sehat ke Rumah Pintar Pijoengan

Hari ini tanggal 9 September. Mungkin belum banyak dari kita yang tahu bahwa 9 September adalah hari olahraga nasional. SD Termpursari Prambanan kabupaten Sleman mempunyai cara unik memperingatinya. Pagi ini, seluruh murid diajak berjalan-jalan pagi. Kelas 1-3 mengunjungi desa Dome Sengir sedangkan kelas 4-6 mengunjungi Rumah Pintar Pijoengan. Cukup jauh jarak yang harus ditempuh, memerlukan waktu sekitar 45 menit. Dengan semangat anak-anak mengikuti kegiatan ini penuh gembira.


Jam 8.15 WIB, sekitar 100 siswa telah sampai ke Rumah Pintar. Segera mereka menghambur ke sentra yang ada, baik sentra indoor maupun playground. Sebagian siswa langsung menuju rak buku untuk membaca, sebagian lagi bermain game Tebak Kata di komputer. Lima guru yang mendampingi anak-anak sangat sabar meladeni pertanyaan anak-anak "Bu, siapa wangsa yang mendirikan candi borobudur?... atau Bu, apa nama bandara di Surakarta?... pertambangan di sumatera utara? ...nama suku di papua?... Senang rasanya menyaksikan anak-anak yang antusias belajar.

Menonton Laskar Pelangi

Saat jam menunjukkan 9.45 menit, rombongan SD Tempursari pamit untuk kembali ke sekolah, tentu dengan berjalan kaki. Semangat sekali....
bermain dan belajar
Olahraga bagi anak-anak adalah aktivitas harian. Mereka menjalaninya dalam permainan keseharian (petak umpet, kejar-kejaran antar teman). Orang dewasalah yang kadang sulit untuk menemukan ritme olahraga yang cukup dan juga teratur. Berjalan kaki minimal 30 menit setiap hari, misalnya, suatu hal sederhana dengan banyak manfaat. Selamat Hari Olahraga Nasional, selamat berolahraga!
 

Pak guru di depan gedung Rumpin




Sabtu, 03 September 2011

Rumah Pintar 'Pijoengan': ..."kompos dari limbah ternak sangat menguntungkan"

Pupuk organik sangat penting  untuk menjaga keseimbangan tanah. Dewasa ini penggunaan pupuk kimia dan pestisida semakin tinggi.Tidak jarang, petani menggunakannya melebihi dosis yang dianjurkan, mengakibatkan rusak atau berkurangnya unsur hara tanah. Disisi lain, kelangkaan pupuk kimia sering terjadi, biasanya diiringi dengan kenaikan harga yang tentu semakin memberatkan petani. Nilai jual dari produksi pertanian relatif tetap (baca:murah) namun biaya saprotan meningkat.

Penggunaan limbah ternak sebagai kompos sebenarnya telah lama dikenal oleh petani. Dengan cara konvensional, kotoran ternak akan dibawa ke sawah dan dengan bantuan obat pengurai limbah dapat dimanfaatkan sebagai kompos setelah 3-6 bulan. 

Fakultas Teknik Pertanian UGM dalam program Zakat Community Development yang didukung oleh BAZNAS, di bulan Juni 2011 menyelenggarakan pelatihan pembuatan kompos dari limbah ternak dengan teknik aerasi aktif dan biostarter di dusun Petir Srimartani. Saat ini metode aerasi aktif dengan campuran serbuk gergaji kayu juga sedang diproses di areal Rumah Pintar 'Pijoengan' dan  telah memasuki minggu ketiga. Pemrosesan dengan metode ini memerlukan waktu sekitar 6 minggu.

Panen perdana di dusun Petir telah dikemas dalam ukuran 3 kg dan dapat dimanfaatkan oleh petani. Hasil pengolahan limbah ternak ini selain dapat mengurangi efek negatif limbah ternak diharapkan juga dapat meningkatkan pendapatan petani. Dan, dalam jangka panjang upaya sederhana ini merupakan bagian dari konservasi energi di tanah air kita tercinta. (BK)

Bongkar limbah ternak
Limbah diangkut ke lokasi (areal belakang gedung Rumah Pintar)
Limbah diaduk dengan serbuk gergaji kayu
Limbah siap diproses lanjut







Kamis, 01 September 2011

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H




Segenap keluarga besar Rumah Pintar 'Pijoengan' mengucapkan: 
Selamat Idul Fitri 1432 H
Semoga kebahagiaan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan melahirkan insan yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama. Pada bulan ini, semua warga turut bersuka cita bersama keluarga, menyambung silaturahmi dan saling memaafkan satu sama lain, berharap kerberkahan tercurah untuk menggapai kehidupan yang lebih baik, di dunia dan di akhirat.

Rumah Pintar 'Pijoengan'  libur mulai tanggal 27 Agustus sd 4 September 2011 dan akan membuka layanan kembali pada tanggal 5 September 2011, khususnya untuk sentra baca dan ketrampilan. Untuk sentra pertanian rumah pintar tidak libur, tetap memberikan layanan seperti biasa. 
Kegiatan awal September akan dimulai dengan pengoperasian Unit Layanan Keliling Rumah Pintar yang diselenggarakan di 18 dusun di wilayah desa Srimartani melalui kegiatan Posyandu Balita dan Lansia.