Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Jumat, 22 Agustus 2014

PAKAN TERNAK DENGAN SISTEM FERMENTASI

Pendahuluan


Petani selain bercocok tanam di sawah dan ladang di rumahnya ada kegiatan sampingan yaitu beternak sapi, kambing, ayam, itik dan lainnya. Dengan adanya sampingan beternak berharap ada “Tabungan” atau tambahan penghasilan apabila hasil sawah atau ladang tidak mencukupi sewaktu-waktu punya cadangan yaitu hasil ternaknya. Kondisi yang demikian itu benar adanya yang dilakukan kebanyakan petani terutama petani yang lahannya sedikit maupun hanya sebagai buruh tani.
Setalah ditelaah lebih dalam sebenarnya kondisi petani yang seperti di atas juga ada masalah tersendiri, yaitu seluruh waktu tercurahkan hanya untuk bekerja baik di sawah atau diladang banhkan sore harinya harus merumput untuk pakan ternak sehingga waktu untuk bercengkerama dengan keluarga tidak ada. Dan ada sebagian besar masyarakat yang bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ternaknya juga perlu dipelihara dan merumput mau tidak mau istri yang seharusnya sebagai ibu rumah tangga juga terseret ikut memeliha ternaknya yang mengharuskan tiap hari merumput di sawah dan suaminya bekerja sebagai buruh bangunan atau bekerja yang lainnya. Dengan demikian anak menjadi korban, yang seharusnya mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
Untuk mencari solusi dari persoalan para petani sebenarnya sudah ada pemecahannya yaitu dengan pembuatan pakan fermentasi yang sudah dilakukan masyarakat sejak lama. Karena kurang informasi dan pengetahuan petani belum melakukannya. Sementara bahan-bahan dari limbah pertanian di lingkungan masyarakat melimpah dan belum dimaksimalkan penggunaanya. Dengan kehadiran pembuatan pakan ternak dengan sistem fermentasi berharap menjadi solusi bagi petani sehingga pekerjaan petani menjadi ringan dengan istilah “beternak tetap dilakukan bekerja jalan terus”.

Pengertian Fermentasi      
Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Produk-produk tersebut biasanya dimanfatkan sebagai minuman atau makanan. Fermentasi suatu cara telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Sebagai suatu proses fermentasi memerlukan:
1.      Mikroba sebagai inokulum
2.      Tempat (wadah) untuk menjamin proses fermentasi berlangsung dengan optimal.
3.      Substrat sebagai tempat tumbuh (medium) dan sumber nutrisi bagi mikroba.

 Keuntungan Fermentasi
1.      Makanan hasil fermentasi umumnya mempunyai nilai gizi yang lebih tinggi dari pada bahan aslinya
2.      Makanan hasil fermentasi lebih mudah dimakan dari pada dalam bentuk bahan aslinya
3.      Makanan hasil fermentasi mempunyai faktor atau cita rasa yang lebih baik.

Pengganti Makanan Ternak (PMT)
Ada beberapa jenis bahan dasar untuk pembuatan pakan yang bisa dipilih, disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Jika dilingkungan banyak terdapat jerami, maka sebagai bahan dasar makanan bisa menggunakan jerami. Dan jerami yang sangat bagus nilai gizinya jerami kangkung. Untuk jerami padi memang cukup bagus, walaupun nilai gizinya tak sebanyak jerami kangkung.
Adapun beberapa jenis bahan yang bisa dipakai untuk bahan dasar pembuatan pakan tersebut, Antara lain:
1.      Jerami dari tanaman pertanian(padi, jagung, tebu, kangkung, kedelai, dll.)
2.      Kulit umbi-umbian (kulit singkong, ubi jalar, dll.)
3.      Kulit kacang-kacangan (kulit kacang tanah, kulit kopi, dll.)
4.      Sayur-sayuran (untuk menekan biaya bisa menggunakan sisa-sisa sayur dari pasar dengan pola fermentasi basah)
5.      Daun-daunan, baik yang masih basah maupun yang telah kering

Pembuatan Pakan Ternak dengan Sistem Fermentasi
Dalam pembuatan pakan dengan sistem fermentasi didasarkan pada pemanfaatan limbah-limbah pertanian yang melimpah disekitar lingkungan petani yang dijadikan pakan ternak dengan menggunakan mikroba untuk proses fermentasi.
Adapun yang perlu disiapkan dalam pembuatan pakan ternak dengan system fermentasi adalah:

Alat-alat yang dibutuhkankan:
1.      Terpal,
2.      Sekop
3.      Drum atau gentong plastik.
4.      Ember plastik,
5.      Sprayer/gembor
6.      Sarung tangan plastik, sepatu boot, dan masker
Bahan-bahan yang harus disediakan

No
Bahan
Takaran
Serat kasar
Debok, Jerami, Kulit Umbi-umbian, Kulit kacang-kacangan, Sayur-sayuran, Daun-daunan
50 % / 35 %
Protein
Ampas tahu, Ampas bir, Kleci, Kopra, dll
35 % / 50 %
Karbohidrat
Jagung, Ampas telo, Polar, Onggok, Bekatul, Dedak, dll
15 %
Molases
Tetes tebu / gula
1 %
Mineral
Garam daur / mineral hewan
1 %
Air
Air bersih
1 liter basah, 5 liter kering
Mikroba
Suplemen Organik Cair (SOC)
3-6 tutup

 
Cara Pembuatan:

1.      Larutkan Larutkan Mikroba SOC 4-6 tutup, gula pasir/tetes tebu ke dalam 1 liter air apabila bahan serat kasar basah, dan apabila serat kasarnya kering 10 liter (gunakan ember) untuk diaduk sampai merata.
2.      Hamparkan terpal untuk tempat pembuatan bahan-bahan yang sudah disediakan
3.      Hamparkan Serat kasar setebal 20 cm, di atasnya protein, karbohidrat dan mineral
4.      Semprot dengan sprayer/gembor larutan di atas secara merata
5.      Setelah diperkirakan merata dan kandungan airnya cukup, lalu seluruh bahan di masukkan kedalam drum atau ditutup dengan terpar secara rapat agar terjadi proses fermentasi.

6.      Proses fermentasi apabila bahan serat kasarnya basah 1 jam sudah jadi, apabila serat kasarnya kering memakan waktu 1 x 24 jam. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar