Hampir 50 persen penduduk Desa srimartani adalah termasuk kategori miskin, kemiskinan bukan dikarenakan penduduknya malas bekerja, tetapi penghasilan yang diterima masih dibawah UMR yang ditetapkan pemerintah sebesar 808 000 rupiah satu bulannya.
Penerimaan yang tidak mencapai umr ini dikarenakan mata pencaharian penduduk Desa Srimartani sebagian besar adalah tani gurem atau dan buruh petani.
Sedang lahan yang dimiliki rata-rata kurang dari 1000 meter, bahkan ada yang memiliki lahan hanya 300 meter. Dengan yang kondisi yang demikian untuk bisa memperoleh penghasilan yang melebihi UMR sangat tidak mungkin
Dengan kondisi yang demikian Rumah Pintar Baznas mencoba mengamati kemungkinan pengembangan ekonomi masyarakat dengan berbasis pemberdayaan
Hasil pengamatan yang telah dilakukan adalah petani mempunyai lahan yang sempit, kadang itupun buruh dari pemilik tanah yang mungkin juga adalah tetangganya. akan tetapi ada lahan yang terdapat di sekitar rumah belum digarap secara optimal
Langkah pertama menindaklanji hasil pengamatan adalah mengadakan program sejengkal lahan Seluas Harapan, Program ini diharapkan lahan yang ada bisa digunaka untuk tanaman dalam media yang mudah didapat.
Dimasa yang akan datang berharap di desa srimartani banyak produk unggulan dan menjadi sentra pertanian organik atau pertanian ramah lingkungan