(Maret 2008-Maret 2010)
1. Rumah Pintar Pijoengan
RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” telah diresmikan Pada hari Rabu tanggal 12 Maret 2008 oleh direktur Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Prof DR Didin Hafiduddin dan Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) Ibu Murniati Widodo AS.
Rumah Pintar ”Pijoengan” berada di sebelah timur kota Yogyakarta, berjarak tempuh sekitar 16 km dari Kota Yogyakarta, tepatnya di dusun Daraman, Desa Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Srimartani termasuk desa yang terkena bencana gempa pada Mei 2006 lalu dengan kondisi rumah penduduk 95% (sembilan puluh lima persen) rata dengan tanah, 5% lainnya rusak berat serta ringan. Saat ini sebagian besar sudah dapat dihuni kembali melalui bantuan dari berbagai pihak dan kemandirian serta gotong royong warga. Kegiatan perekonomian pun sudah mulai berjalan kembali.
Menurut data Pemerintah Kelurahan tahun 2008 Desa Srimartani mempunyai luas sebesar 8.577.375 km2, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.753 KK. Dari jumlah tersebut terdapat penduduk miskin sebanyak 1.403 KK dengan mata pencaharian terutama buruh tani, buruh pabrik, buruh bangunan dan wiraswasta kecil.
Kondisi lahan pertanian di desa ini 90 % masih berupa sawah tadah hujan yang ditanami palawija jenis jagung, cabe rawit hijau, kacang tanah, terong, sayuran sawi dan ubi-kayu. Hampir separuh daerah Srimartani berupa bukit dan lereng-lereng dengan kondisi kekurangan air saat musim kemarau tiba.
Potensi desa Srimartani sebelum terjadi bencana gempa Mei 2006 adalah: pertanian (padi dan sayur), home industri (tempe), peternakan (sapi, kambing, ikan, air tawar), juga terdapat makanan kecil Criping Pisang, Kripik Daun Bayam, dan Telur Asin. Desa Srimartani dikenal juga sebagai desa sentra peternakan burung puyuh. Saat ini belum ada peternak yang mulai bangkit kembali dikarenakan untuk memulai dari awal diperlukan investasi yang besar untuk mulai berternak, selain itu harga pakan ternak masih belum stabil.
2. Visi dan Misi Rumah Pintar Pijoengan
Visi :
Terwujudnya masyarakat yang cerdas, mandiri dan maju.
Misi :
Mengembangkan kegiatan pemberdayaan (empowering) masyarakat berbasis pedesaan melalui berbagai kegiatan edukasi, komunikasi, dan informasi dengan mempertimbangkan kearifan lokal.
3. Tujuan Pendirian Rumah Pintar Pijoengan.
Tujuan pendirian Rumah Pintar Pijoengan adalah:
1. Memberikan wahana dan sarana belajar bagi masyarakat melalui sarana prasarana yang tersedia di rumah pintar
2. Meningkatkan wawasan dan ketrampilan yang diperlukan masyarakat melalui pelatihan.
3. Memberikan informasi tentang berbagai permasalahan yang sering muncul di masyarakat dan solusinya.
4. Mengembangkan upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan penghasilan keluarga
5. Membantu pemerintah dalam upaya pembangunan khususnya yang terkait dengan kecerdasan dan kemandirian masyarakat.
4. Sarana dan Prasarana yang telah tersedia
Rumah Pintar Pijoengan saat ini menempati rumah yang di sewa dari penduduk. Dalam gedung seluas kurang lebih 100 m2 tersebut terdapat beberapa ruang yaitu:
1. SENTRA BUKU DAN BACA : Area membaca, tersedia berbagai 3000 eksempar buku dari berbagai macam disiplin ilmu dan pengetahuan untuk anak-anak, remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak.
2. SENTRA AUDIO VISUAL: ruang ini memungkinkan pengunjung untuk mendapatkan informasi pengetahuan dan hiburan melalui penayangan VCD, penayang film, kursus komputer, akses internet. Disamping itu tersedia juga perangkat bernyanyi, dan karaoke. Diruang Audio Visual ini tersedia TV 20”, VCD Player, Speaker Aktif.
3. SENTRA PAUD: Sentra ini merupakan Area bermain untuk anak umur 3 tahun sampai 7 tahun, dalam ruangan ini tersedia semua jenis permainan yang dapat meningkatkan kreatifitas anak.
4. SENTRA KRIYA (Keterampilan): Area tempat dilaksanakannya berbagai kegiatan ketrampilan baik untuk remaja, ibu atau bapak. Kegiatan di sentra ini meliputi kursus jahit, kursus bordir, kursus salon dan kecantikan, kursus memasak,
5. SENTRA PERTANIAN: Sentra ini memfasilitasi masyarakat yang berhubungan dengan pertanian. Sentra pertanian meliputi penyedian traktir untuk membajak Sawah, Pompa Air untuk pengairan, pembenihan tanaman pertanian, penyediaan obat-obatan tanaman, dan penyediaan bibit tanaman.
6. SENTRA KESEHATAN: Sentra kesehatan ini meliputi Posyandu dengan program peningkatan kesehatan bagi bayi gizi buruk, penyuluhan keluarga sehat, serta pembuatan klinik untuk masyarakat.
5. Kegiatan Rumah Pintar
Saat ini masyarakat yang menggunakan fasilitas Rumah Pintar rata-rata 30-50 orang setiap harinya. Masyarakat yang datang terutama berasal dari desa terdekat.
Terdapat beberapa pedukuhan di wilayah desa Srimartani yang belum dapat memanfaatkan rumah pintar diakibatkan karena kesulitan akses ke rumah pintar akibat medan yang terjal. Untuk itu pengelola sedang mengusahakan motor pintar. Motor pintar ini akan mendatangi dusun-dusun yang berada jauh dari rumah pintar, daerah ini adalah daerah yang berada di lereng gunung.
Kegiatan yang telah dilaksanakan di rumah pintar antara lain:
Kursus memasak, kursus jahit, pembinaan pertanian organik, peningkatan kualitas gizi keluarga, pembibitan tanaman, penyediaan traktor untuk bajak sawah, serta pengairan sawah dengan pompa air. Untuk anak-anak difasilitasi berbagai permainan edukatif, kursus bola, kursus tari, lukis dan sempoa.
Dalam hal pemberdayaan di bidang pertanian, rumah pintar bekerjasama dengan warga berupaya mengatasi kesulitan petani oleh karena kurangnya ketersediaan air dan kelangkaan serta mahalnya pupuk. Kegiatan yang dilakukan antara lain fasilitasi pompa air dan traktor, perbaikan sumber air, penyediaan pupuk organik murah, serta pembinaan pertanian organik.
6. Pengembangan Rumah Pintar
Sejak diresmikan 1,5 tahun yang lalu, Rumah Pintar Pijoengan sampai saat ini terus berupaya mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi rumah pintar. Hal-hal yang ingin dikembangkan antara lain:
- Menambah jumlah koleksi buku dan permainan edukatif (termasuk permainan outdoor)
- Mengintensifkan program pertanian organik sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi dan meminimalkan penggunaan pupuk kimia
- Mengembangkan program kemandirian petani untuk dapat membuat pupuk organik secara swadaya
- Memfasilitasi kegiatan kewirausahaan bagi umur produktif termasuk kewirausahaan bagi perempuan.
- Memfasilitasi pengetahuan teknologi informasi bagi masyarakat
- Memiliki wahana yang lebih luas dan memadai untuk berbagai aktivitas rumah pintar.
- Meningkatkan jaringan kerjsama pemberdayaan dengan berbagai pihak terkait
- dll
7. Penutup
Demikian laporan ini kami susun. Teriring doa agar di waktu selanjutnya Rumah Pintar semakin eksis dengan program-program menuju masyarakat yang cerdas, mandiri dan maju. Amien...
Piyungan, Maret 2010
Teguh Waluyo, H SPd
Pengelola