Penanaman cabe, tomat, timun, terong, dan lain-lain sudah lama dilakukan oleh petani di Indonesia, begitu juga di Desa Srimartani menanam cabe, timun, tomat, terong sehabis tanam padi sebagai selingan dimusim kemarau sudah sering dilakukan. Akan tetapi menanam di luar musim penghujan atau saat menanam padi dan menggunakan plastik mulsa masih jarang dilakukan oleh Petani di Desa Srimartani.
Rumah Pintar sebagai Sentra edukasi dan Pemberdayaan telah merintis penanaman Hortikultural menggunakan Plastik Mulsa sejak 1998. Berdasarkan hasil yang meningkat sejalan penggunaan Mulsa, maka Rumah Pintar Baznas melakukan gerakan yang lebih luas dengan melakukan pendampingan petani untuk menanam tanaman dengan sistem plastik Mulsa.
Tahun 2012 BAZNAS bersama TEP UGM dan Rumah Pintar Baznas, memprogramkan perluasan cakupan penanaman hortikultural menggunakan Mulsa.
Tahap pertama dilakukan pendataan petani yang sering menanam hortikultura tetapi belum menggunakan plastik, dan petani yang pernah menggunakan plastik mulsa. Dari informasi tersebut dilakukan penawaran untuk menanam menggunakan mulsa.
Dari 10 Petani yang mengikuti pendampingan ada 7 petani belum pernah sama sekali menanam menggunakan plastik mulsa dan ada 3 petani yang telah menggunakan plastik. 3 orang yang telah menggunakan plasik ini sebagai pendamping bagi yang belum pernah menggunakan plasik mulsa.
Diharapkan dengan pendampingan tersebut terjadi kesinambungan terus antara petani yang pemula dengan petani yang telah pengalaman. ke depan diharapkan yang sekarang pemula akan mendampingi kembali petani-petani pemula, sehingga desa Srimartani penanama menggunakan plastik mulsa menjadi hal yang lazim.