Selamat Datang di website Rumah Pintar "Pijoengan" Jogja

Selamat Datang di website Rumah Pintar 'Pijoengan'.

Total Pengunjung Website ini

Selasa, 28 Mei 2013

GO..... GO.....ORGANIK.


Untuk Mendukung pertanian Organik Rumah Pintar sedang menyusun sebuah agenda khusus. 
Agenda ini berupa pembuatan kandang sapi, kandang kambing, kolam pemijahan, kolam pembesaran. demplot pertanian sayuran dan tanaman padi SRI.
Melalui kegiatan ini rumah pintar merencakan pertanian   organik yang dilakukan secara menyeluruh.   Kegiatan ini sebenarnya bukan merupakan kegiatan yang baru bagi masyarakat yang sebagian besar  bermata pencaharian tani, hanya saja masyarakat masih menggunakan teknologi secara turun menurun oleh nenek moyang.


Hasil survey yang dilakukan rumah pintar, masyarakat untuk bertani rata-rata juga beternak, akan tetapi penggunaan pupuk kimia menjadi primadona, sedang penggunaan pupuk organik hanya sebagian kecil yang menggunakan. sebagai ilustrasi lahan 1000 meter rata-rata penggunaan urea untuk tanam padi bisa mencapai 100 kg padahal menurut standar yang dipakai oleh departemen pertanian untuk lahan 1000 meter hanya butuh 30 kg urea. Padahal penggunaan urea yang berlebih akan berakibat tanah semakin tidak subur.

Melalui Pertanian organik secara menyeluruh yang dilakukan rumah pintar, secara bertahap ingin menyadarkan kembali akan penggunaan pupuk organik untuk tanaman yang mereka gunakan, disamping menyuburkan tanaman juga mampu menghemat biaya untuk pembelian pupuk kimia.

Apa yang Rumah Pintar Lakukan?

Pertama; Peternakan

Mengapa?
Untuk menuju pertanian organik harus dimulai dari ternak. dari ternak dihasilkan kotoran, kotoran dioleh menjadi gas, dan pupuk. 

selama ini petani mampu memelihara kambing maksimal 5 ekor. dengan konsekkuensi tiap hari harus merumput. 
rumah pintar: 5 ekor sapi, 25 ekor kambing, tidak perlu tiap hari merumput.

BAGAIMANA CARANYA?
Rumah pintar memberikan makan ternak dengan fermentasi.

Kotoran yang dihasilkan untuk apa?
limbah dioleh untuk kompos, dan juga digunakan untuk pembuatan bio gas. kompos untuk pemupukan tanaman, gas untuk pengolahan makanan.

Setelah Kompos diperoleh untuk apa?
Kompos di sebar di lahan-lahan pertanian untuk pupuk tanaman. 

sekarang peternakan lele dan gurameh bagaimana?
lele dan gurameh di kasih makan kotoran yang telah difermentasikan. dari kotoran yang telah difermentasikan menghasilkan makanan untuk lele dan gurameh. Dengan metode ini mampu menghemat pakan toko sampai 75 %....

Harapan Rumah Pintar dengan pertanian terpadu ini?
  1. Petani tidak lagi menjual kotoran sapi dan kambing kepada tengkulak, cukup diolah menjadi kompos.
  2. Petani menghemat biaya produksi terutama dari pupuk yang diberikan pada tanaman
  3. Tanah menjadi lebih subur.
  4. Hasil tanaman lebih higienis, karena organik.
  5. Penghasilan meningkat, dari ternak yang pelihara lebih banyak, juga hasil pertanian yang lebih bagus.
Mudah-mudahan apa yang menjadi keinginan go organik bisa terwujud...... 

organik..... yes....














Senin, 20 Mei 2013

Program Pengenalan Bertanam di Sunday Morning Ugm


Program baru yang diluncurkan Rumah Pintar Baznas 'Pijoengan' Bantul adalah Sunday Farming.
Program Sunday Farming merupakan kelanjutan program Farming School yang bekerja sama antara mahasiswa Pertanian/peternakan UGM dan Rumah Pintar. 

Kegiatan yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi di lokasi Universitas Gadjah Mada ini berupa membaca buku, bermain permaian edukasi, permaian tradisional, game-game, Komputer  bertanam dan lain-lain.

Semua kegiatan ini  Rumah Pintar tidak memungut biaya bagi pengunjung

Tujuan kegiatan ini adalah mengingatkan kembali apa yang tiap hari di hidangkan di meja makan semua berasal dari kegiatan bercocok tanam. 

Mengapa Kegiatan ini dilaksanakan?
Banyak dari anak-anak dan masyarakat tidak kenal dengan tanaman, serta nama tanaman yang ada di lahan petani. Seperti apa pohon kacang panjang, terong, timun, walaupun mereka sering mengkonsumsi  nya.

Berharap dengan kegiatan ini mereka memahami proses dari bernih sampai panen.

Dengan memahami kecintaan akan tanaman semakin baik, sehingga mamapu memanfaatkan lahan-lahan yang ada di sekitar rumah untuk kegiatan tanam.

Dalam jangka panjang kebutuhan dapur bisa di penuhi dari pekarangan sendiri, disamping menghemat pengeluaran juga hasil dari yang dikonsumsi lebih sehat karena bebas pestisida. (wied)