Belajar Berkebun

"Cangkul, cangkul cangkul yang dalam, menanam jagung di kebun kita"... lagu yang sering dinyanyikan anak-anak, dulu maupun kini. Kenyataannya saat ini tampaknya jarang kita menemui anak-anak yang bermain di kebun untuk bercocok tanam. Dengan  bantuan beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Rumah Pintar BAZNAS Pijoengan menyiapkan konsep Farming School untuk mengenalkan dan mengajarkan anak-anak sekolah tentang budidaya tanaman sayuran di lahan pekarangan dengan metode yang menyenenangkan.
Konsep ini di tahap awal diimplementasikan untuk anak-anak pengunjung Rumah Pintar. Dengan didampingi instruktur mereka menyiapkan lahan, memasukkan benih, dan merawat tanaman sayurnya masing-masing. Beberapa TK yang mengadakan kunjungan ke Rumah Pintar juga diikutsertakan dalam kegiatan ini. Menyenangkan melihat anak-anak sangat bersemangat menanam sawi. Pada saat kunjungan berikutnya mereka sekaligus mengecek tanamannya. Tangan dan baju kotor selesai berkebun.... Siapa takut?

Persiapan media tanam

memasukkan tanah ke polybag kecil

saatnya memanen

sawi organik segar......fresh from the farm

ini tanamanku....

Wahana "Kolam Renang" di RumPin

Kegembiraan anak mandi di kolam lele

walau kolam lele anak-anak asik bermain air

air tidak sampai satu meter tak masalah buat bermain air

Di belakang gedung Rumah Pintar BAZNAS terdapat beberapa kolam yang digunakan untuk pemijahan dan pembesaran lele. Sejak sekitar setahun yang lalu, salah satu kolam pembesaran kadang digunakan untuk bermain air bagi anak-anak. Ternyata, animo anak-anak untuk bermain air dan berenang sangat besar. Kadang, lebih dari 20 anak masuk di kolam berukuran 3 x 6 meter ini. Namun, karena mulanya adalah kolam lele, lantai kolam dibuat dari ubin plester yang kadang melukai kaki anak-anak. Oleh karena itu, dengan menggandeng beberapa donatur, pengelola Rumah Pintar memasang keramik di lantai kolam sehingga lebih nyaman digunakan sebagai wahana air.

pemasangan keramik warna-warni  untuk mengurangi luka di kaki

Setelah pemasangan keramik dan pengecatan, kolampun siap digunakan sebagai salah satu wahana Rumah Pintar untuk anak-anak berlatih berenang. Meski tidak terlalu besar, anak-anak sangat antusias bermain air dan berenang di dalamnya. Dalam sehari rata-rata terdapat 20-40 anak, dan bahkan pada hari libur, jumlahnya bisa mencapai lebih dari 70 anak. Beginilah suasana anak-anak yang sedang bergembira di wahana 'kolam renang' baru.

setelah di pasang keramik, dan di cat biru

tak terlihat seperti kolam lele